Maret 29, 2024

Machfud Arifin Bertekad Angkat Derajat Wong Cilik Kota Pahlawan

Surabaya (suararakyatjatim) – Calon Wali Kota Surabaya Machfud Arifin bertekad untuk mengangkat derajat warga Surabaya. Dan tak ada lagi Wong Cilik di Kota Pahlawan ini.

Hal itu dia sampaikan ketika mengadakan silaturahmi dengan warga di Jalan Asem Bagus, Gang III, Kelurahan Tembok Bukuh, Kecamatan Bubutan, Selasa (13/10).

Untuk itu dia menyiapkan program bagi warga Surabaya ke depan jika terpilih sebagai wali kota. Mulai dari bantuan modal bagi UMKM dan juga bantuan dana Rp 1 juta per-kepala keluarga setiap bulannya.

“Warga Surabaya jangan mau jadi wong cilik terus. Dan dibohongi,” tegasnya.

Ditemui usai ucara, apa yang dia sampaikan tersebut bermaksut berharap ada kemampuan daya beli warga. Jangan warga sekedar dikasih makanan, tapi juga harus dikasih pekerjaan.

“Kita mau membuka lapangan pekerjaan, satu tahun seratus ribu,” tuturnya.

Bagi Machfud jika masih banyak pengangguran di Kota Surabaya maka daya beli otomatis akan menurun. “Walaupun harga makanan cuma Rp 5 ribu kalau tidak punya uang berat. Kalau punya uang dia bisa,” imbuh mantan kepala Polda Jatim ini.

Selain Machfud Arifin, pada acara temu warga tersebut turut hadir juga Lita Machfud Arifin. Sebagai pengurus Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) pusat, Lita menjanjikan akses yang lebih luas bagi UMKM di Surabaya.

“Bekerja sama dengan ibu-ibu presiden dan menteri. Di bidang perikanan, dan saya sangat semangat ke depannya UMKM Surabaya harus maju, harus ditingkatkan,” ujarnya.

Lita juga menjelaskan jika mangsa pasar yang dikejar bukan hanya tingkat lokal di Surabaya saja. “Selama ini kalau pemkot ada acara kemudian pesan pada UMKM. Kita akan mengajarkan pameran, baazar. Untuk pasar se-Indonesia, bukan hanya Surabaya atau Jatim,” tuturnya.

“Ke depan jadi istrinya wali kota saya akan memajukan yang ada di Surabaya sehingga warga akan menjadi makmur seperti yang disampaikan bapak tadi. Percuma kalau makanan itu murah Rp 5 ribu, tetapi kita tak punya uang,” imbuhnya.(why)