April 19, 2024

Antisipasi Banjir, Komisi C Dorong Pemkot Wujudkan Alat Exhaust Drilling

Surabaya-Sudah waktunya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berekspresi dan berinovasi penanggulangan banjir tahunan di Kota Surabaya.

Hal ini disampaikan Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya Baktiono kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (8/11/2021).

Baktiono mengatakan, sudah saatnya Kota Surabaya bebas banjir di era Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Oleh karena itu, Komisi C DPRD Kota Surabaya telah menyampaikan usulan inovasi penanggulangan banjir ke Dinas PU Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) serta di bagian pemerintahan.

“Sehingga penanggulangan banjir skala sedang telah ditangani Satgas kecamatan, meskipun belum masuk ke organisasi perangkat daerah. Sedangkan penanggulangan banjir skala besar tetap kewenangan petugas DPUBMP Surabaya. Misalkan normalisasi sungai, bosem dan sendimen tetap mnggunakan alat-alat berat DPUBMP Surabaya,” kata Legislator PDI Perjuangan ini.

Namun, lanjutnya, untuk penanggulangan banjir atau pekerjaan normalisasi seluruh saluran Pemkot Surabaya masih terkendala keterbatasan anggaran. Sehingga tidak mudah Surabaya bebas banjir dan peran satgas penanggulangan banjir merawat seluruh saluran tersebut.

“Ide padat karya satgas di kecamatan sangatlah bagus. Namun di sisi lain keterbatasan anggaran tidak bisa digunakan ke sana semuanya,” terang Baktiono kepada suararakyatjatim.com di ruang kerjanya.

Oleh karena itu, Baktiono mengusulkan terobosan inovasi baru alat teknologi baru untuk kebersihan selokan /utilitas dengan cara modern, sehingga lebih optimal mengeluarkan sedimen di dalam selokan.

“Nama alat tersebut yaitu Exhaust Drilling (alat penyedot bor putar). Alat ini lebih efektif dan elastis masuk ke dalam saluran menyedot endapan lumpur secara optimal tanpa merusak fisik saluran. Sehingga estetikanya Kota Surabaya tetap terjaga baik tanpa merusak penutup saluran tersebut,” ungkapnya.

Oleh karena itu, untuk mewujudkan alat exhaust drilling. Ia mendorong Pemkot Surabaya menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi teknis serta anak didik SMK-SMK di bidangnya agar inovasi alat modern (exhaust drilling, red) segera terealisasikan.

“Kesinambungan antar perguruan tinggi dan SMK paling tidak bisa mempunyai gagasan dan ide cemerlang ke depannya,” imbuhnya.

Selain itu, Baktiono mengusulkan tunjangan kesejahteraan bagi 1500 personel satgas di 31 kecamatan Surabaya ditingkatkan.

“Kami minta upah minimum kota (UMK) satgas kecamatan ditingkatkan menjadi upah maksimum sektoral (UMS). Jila kesehatan personel Satgas terjamin bisa bekerja optimal. Khususnya di setiap rumah-rumah pompa air mereka siap jaga 24 jam. Tidak ada lagi kata terlambat seperti mengoperasionalkan rumah pompa air setahun silam berdampak luapan air di Jalan Mayjend Sungkono,” pungkas dia.(Adv/why)