April 20, 2024

Komisi B DPRD Kota Surabaya Minta Program Night Zoo KBS Dikaji Ulang

suararakyatjatim.com – Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) merencanakan dibukanya pogram Night Zoo. Program ini adalah ada sejumlah satwa yang bisa dikunjungi pada malam hari. Hal ini memungkinkan KBS tidak hanya buka pagi sampai sore, namun juga malam hari.

Atas rencana itu, Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno mengatakan hal itu harus dikaji ulang. Sebab, KBS tidak hanya sebagai wahana rekreasi, melainkan juga mengemban fungsi konservasi.

“Saya khawatir tentang kelangsungan hidup satwa koleksi KBS, kalau program yang dibuka untuk masyarakat umum itu dijalankan,” ungkapnya, Senin (6/2/2023).

Ia menerangkan Night Zoo di KBS bakal mengganggu kenyamanan dan kehidupan satwa. Alasannya, diperbolehkannya pengunjung datang malam hari bisa membuat siklus pola hidup satwa.

Ia mencontohkan jika KBS buka malam, berarti akan ada lampu penerangan untuk pengunjung. Ketika ada lampu menyala, sangat mungkin menganggu satwa yang selama ini terbiasa tidak ada lampu.

“Suasana KBS yang biasanya malam tenang, juga bakal menjadi ramai. Saya kira satwa juga butuh istirahat layaknya manusia,” terangnya.

Anas menambahkan keramaian dan sinar lampu penerangan itu juga bisa berpengaruh pada satwa atau burung liar yang migran. Bahwa selama ini KBS sangat rindang. Banyak burung liar yang migran atau singgah ke KBS, bahkan menjadikan pohon di KBS sebagai tempat tinggal.

Ia tidak yakin jika ada Night Zoo, burung migran itu apakah bakal bertahan di KBS. Karena itu, ia ingin ada kajiam secara mendalam tentang Night Zoo ini engan para ahli fauna.

Salah satunya kajian itu adalah membahas dampak terhadap satwa dalam jangka panjang. “Jangan karena ingin mendapatkan tambahan penghasilan, namun mengabaikan kelangsungan hidup satwa,” tegasnya.

Apalagi menurut Anas, nantinya jumlah pengunjung Night Zoo akan dibatasi. Begitu pula dengan jam operasional. “Kalau untuk mendapatkan tambahan pendapatan, (adanya pembatasan itu) tidak akan maksimal,” jelasnya.

Anas mengatakan, lebih baik PDTS KBS melakukan pembenahan lay out, supaya pengunjung lebih nyaman menikmati koleksi satwa. Sehingga menarik minat wisatawan.

“Misalnya membuat satu jalur, mulai dari pintu masuk sampai pintu keluar. Sehingga pengunjung bisa menikmati seluruh koleksi satwa KBS lewat jalur searah.

Lebih lanjut Anas mengatakan, kalaupun PDTS KBS ingin membuat Night Zoo, sebaiknya tidak berada di dalam area KBS. “Melainkan secara terpisah. Bisa dengan memanfaatkan aset-aset milik Pemkot Surabaya, yang belum terpakai. Satwa koleksinya juga harus khusus. Yaitu satwa yang biasa beraktifitas saat malam hari. Tidak bercampur seperti di KBS,” jelasnya.(Adv/why)