September 16, 2025

Hari Kebangkitan Nasional, Gubernur Khofifah Gelontor 1.193 Beasiswa Santri Unggul Tahun 2025

suararakyatjatim.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa luncurkan 1.193 Beasiswa Santri Unggul Tahun 2025 dilaksanakan di gedung Islamic Centre Surabaya saat momentum peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-117, Selasa (20/5/2025) .

Khofifah mengatakan bahwa santri mempunyai peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka, santri yang unggul harus mendapatkan apresiasi seperti beasiswa pendidikan tinggi. Sejarah santri dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan RI sudah terbukti sehingga ada Hari Santri Nasional.

“Santri bukan hanya penjaga nilai moral dan spiritual, tetapi juga aset intelektual bangsa. Ketika mereka diberi akses pendidikan tinggi, mereka akan tumbuh menjadi pemimpin masa depan yang visioner, berakhlak, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan, program ini bukan sekadar bantuan biaya pendidikan, melainkan bagian dari ikhtiar strategis dalam membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, merata, dan berakar kuat pada nilai-nilai karakter. “Kita tengah menyiapkan sumber daya manusia yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas yang kokoh. Dan pesantren adalah kawah candradimuka terbaik dalam pembentukan karakter tersebut,” tegasnya.

Program beasiswa ini, lanjut Khofifah, dijalankan melalui Lembaga Pengembangan Pendidikan Diniyah (LPPD) Provinsi Jawa Timur, dan telah menjadi salah satu bentuk afirmasi strategis Pemprov Jatim untuk memperkuat peran pesantren dalam mencetak SDM unggul dan berdaya saing.

Sejak pertama kali digagas pada tahun 2019 lalu, program ini telah menjangkau total 6.876 santri dari berbagai latar belakang dan daerah. Memasuki tahun 2025 ini, beasiswa dialokasikan dalam lima skema dengan total anggaran mencapai Rp 31.305.100.000.

Adapun rincian program beasiswa meliputi beasiswa jenjang S1 untuk 518 santri dengan anggaran sebesar Rp 6,3 miliar, beasiswa S2 untuk 225 santri dengan total Rp 4,275 miliar, dan beasiswa S3 untuk 40 santri dengan alokasi dana Rp 3 miliar.

Selain itu, terdapat beasiswa Ma’had Aly (M1) bagi 380 santri senilai Rp 6 miliar, serta beasiswa untuk 30 santri yang melanjutkan studi S2 di Universitas Al-Azhar Kairo dengan total anggaran Rp 11,28 miliar.

Khofifah memandang banyaknya jumlah santri dan ponpes di Jatim ini sebagai kekuatan strategis yang apabila dioptimalkan, dapat menjadi pendorong utama kemajuan nasional, baik dari sisi moralitas maupun inovasi. Menurutnya, santri harus dipandang bukan hanya sebagai subjek pendidikan keagamaan, akan tetapi juga sebagai agen transformasi sosial.

“Mereka bisa menjadi akademisi, teknokrat, diplomat, bahkan entrepreneur. Kita hanya perlu membuka akses, membimbing, dan mempercayakan mereka dengan tanggung jawab,” tuturnya.

Program Beasiswa Santri Unggul ini, kata Khofifah, menjadi bagian dari misi besar Pemprov Jatim dalam menyiapkan generasi emas 2045, yaitu generasi muda yang kompeten, adaptif, dan mampu bersaing di tingkat global tanpa meninggalkan akar keislaman dan kebangsaan mereka.

Gubernur Khofifah juga menegaskan pentingnya penguatan SDM di lingkungan pesantren, terutama bagi pesantren-pesantren yang memiliki jumlah santri di atas 500 orang. Menurutnya, pesantren yang memiliki perguruan tinggi perlu mendapatkan perhatian khusus dalam penguatan kapasitas dosen tetapnya.

“Untuk dosen-dosen tetap di pesantren yang memiliki perguruan tinggi, Pemprov Jatim memberikan beasiswa S2 dan S3. Alhamdulillah, saat ini sudah ada 14 orang yang lulus S3,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Khofifah menyampaikan bahwa Pemprov Jatim juga akan mulai mengirim mahasiswa program S2 ke Universitas Al-Azhar di Mesir. Sebelumnya, pengiriman beasiswa ke Al-Azhar untuk jenjang S1. Namun, mulai tahun ini akan difokuskan pada jenjang S2. Sedangkan S1 ditiadakan.

“Kenapa S2, karena kita berharap mereka pulang menjadi ulama Al-Azhar, seperti pesan KH Maimun Zubair. Kalau dari Al-Azhar, jangan hanya menjadi sarjana Al-Azhar, tapi ulama Al-Azhar,” jelas Khofifah.(*di/yu)