September 16, 2025

Komisi D Apresiasi Pelaksanaan MPLS Berjalan Lancar Sesuai Aturan

suararakyatjatim.com – Komisi D DPRD Kota Surabaya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah sekolah guna memastikan pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) berjalan lancar dan sesuai aturan. Sidak dilakukan pada hari kedua MPLS, Selasa (15/7/2025), menyasar tiga sekolah di Kota Surabaya, yakni SMP Negeri 1, SMP Negeri 6, dan SMP Swasta GIKI 1 di Jalan Jawa.

Anggota Komisi D, Johari Mustawan menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan MPLS yang berlangsung tertib dan penuh semangat. Ia juga menyampaikan selamat kepada seluruh siswa baru yang mengawali tahun ajaran baru 2025/2026. Bagi Johari, hari pertama sekolah adalah momentum yang sangat istimewa bagi seluruh peserta didik.

“Hari pertama sekolah adalah momen yang paling dinanti siswa-siswi. Selamat kepada yang naik kelas dan selamat juga bagi yang memulai langkah baru di sekolah baru. Semoga menjadi awal yang menyenangkan dan penuh semangat,” ujar Johari.

Politisi dari Fraksi PDIP tersebut juga menekankan pentingnya menjaga semangat belajar di sepanjang tahun ajaran. Ia mengingatkan bahwa pendidikan adalah pilar utama untuk membangun masa depan yang cerah, baik bagi diri sendiri, keluarga, maupun bangsa.

“Teruslah belajar dengan sungguh-sungguh, tetap semangat, dan raihlah prestasi terbaikmu. Pendidikan adalah bekal dalam menciptakan kehidupan yang lebih baik, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk lingkungan dan bangsa kita tercinta,” tambah Johari.

Sementara itu, anggota Komisi D lainnya, dr. Michael Leksodimulyo, turut menyoroti perbaikan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Surabaya. Ia merasa lega karena banyak siswa, termasuk yang tinggal di kawasan rumah susun (rusun), bisa kembali mendapatkan hak pendidikan yang layak, meski sebelumnya sempat mengalami kesulitan akibat kendala administrasi domisili.

“Banyaknya siswa baru yang sulit untuk masuk sekolah, terutama lewat jalur domisili, akhirnya dapat bersekolah kembali,” ungkap dr. Michael.

Menurutnya, anak-anak yang tinggal di rusun seringkali terkendala data kependudukan, terutama ketika alamat KTP tidak sesuai dengan domisili sebenarnya. Namun melalui berbagai upaya, mereka akhirnya bisa melanjutkan pendidikan di sekolah terdekat.

“Ini sangat melegakan, termasuk juga bagi anak-anak berprestasi, baik dalam bidang akademik maupun olahraga. Mereka akhirnya bisa menempuh pendidikan sesuai harapan dan kemampuan mereka,” sambung Michael.

Ke depan, dr. Michael mengusulkan perlunya penerapan seleksi berbasis tes untuk PPDB agar kualitas siswa lebih merata, sekaligus memprioritaskan anak-anak bersekolah di lingkungan tempat tinggalnya. Menurutnya, sekolah dekat domisili memberikan banyak manfaat.

“Kalau sekolah dekat rumah, anak-anak bisa jalan kaki tanpa harus diantar kendaraan bermotor. Ini membantu mengurangi polusi udara dan membuat anak-anak lebih sehat. Bahkan, mereka bisa berinteraksi lebih akrab dengan teman-teman sekampung saat berangkat dan pulang sekolah,” paparnya.(yu)