September 16, 2025

Komisi D DPRD Surabaya Dukung Langkah Walikota Keluarkan SE Pencegahan Penularan Campak

suararakyatjatim.com – Komisi D DPRD Kota Surabaya mendukung penuh langkah Walikota Eri Cahyadi yang telah menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor: 400.7.7.1/18915/436.7.2/2025 tentang, Peningkatan Kewaspadaan dan Pencegahan Penularan Campak di Surabaya.

Anggota Komisi D dari Fraksi PSI, Dr.Michael Leksodimulyo,MBA,M.Kes mengatakan, pencegahan untuk melindungi warga Surabaya terhadap Penyakit campak, terutama mensukseskan program Vaksin campak setelah penyakit campak ditetapkan dalam status kejadian luar biasa (KLB) di Kabupaten Sumenep, Madura.

“Maka saya mendukung SE Wali Kota dengan Nomor: 400.7.7.1/18915/436.7.2/2025 ini berisi tentang Peningkatan Kewaspadaan dan Pencegahan Penularan Campak di Surabaya,” ujar Dr. Michael Leksodimulyo, Kamis (04/09/2025).

Dirinya juga berharap para orang tua bisa membawa anaknya untuk imunisasi bekerjasama dengan kader KSH.

“Sebaiknya kita jemput bola dengan mendatangi mereka satu per satu, mencari dari rumah ke rumah karena tidak datang di Puskesmas untuk Vaksin Campak yang dilakukan secara periodik, sampai dosis ketiga,” tegas politisi PSI Surabaya yang sering disapa dokter rakyat.

Dr. Micahael menerangkan, berdasarkan data, capaian imunisasi Campak-Rubella dosis pertama di Surabaya dari Januari hingga Juli 2025 mencapai 60,1 persen, melebihi target pemerintah pusat yang sebesar 58 persen.

“Sementara itu, imunisasi Campak-Rubella untuk dosis kedua mencapai 60,7 persen dan dosis ketiga mencapai 76,71 persen, dengan target yang sama sebesar 58 persen,” terangnya.

Dr.Michael Leksodimulyo,MBA,M.Kes dari Fraksi PSI di Komisi D mengharapkan adanya kerja sama lintas instansi dapat memperkuat analisis lapangan dan membantu menekan penularan.

Selain kampus, kata Dr. Micharl, tim lintas instansi seperti dinas pendidikan dan kementerian agama juga dilibatkan.Pelibatan ini dilakukan karena penularan banyak terjadi di sekolah maupun lingkungan masyarakat.

Dan, sambung Dr. Michael, bila ada temuan pasien campak maka sebaiknya dilakukan tracing atau pencarian sumber Penularan baik dari keluarga,teman atau Lingkungan sekitar.

“Dengan demikian akan menurunkan angka Penularan Campak di Surabaya,” ungkap Dr. Michael.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan bahwa SE ini menjadi panduan bagi seluruh masyarakat untuk memutus rantai penularan.

“Mohon doanya agar Surabaya aman dari KLB. Kami terus berupaya agar hal itu tidak terjadi. Fokus utama kami adalah kejar imunisasi, yaitu mencari anak-anak yang status imunisasinya belum lengkap dan melengkapi dosisnya,” tutup Nanik. (Adv/yu)