April 19, 2024

Disdik Surabaya Klarifikasi Lambang Sila ke-4 Pancasila Diganti Logo PDIP

Surabaya (suararakyatjatim) – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surabaya mengakui ada kesalahan pemasangan gambar pada lambang sila keempat Pancasila saat pembelajaran kelas 1 SD di SBOTV. Mereka beralasan kesalahan terjadi karena kelalaian, bukan kesengajaan.

Kepala Disdik Kota Surabaya Supomo mengatakan, guru yang menyampaikan materi Pancasila tersebut merupakan guru pengganti. Guru utama mendadak sakit. Namun Supomo menyebut bahwa guru yang menyampaikan materi Pancasila itu guru terbaik.

“Jadi sebenarnya dia bukan waktunya ngajar. Karena ada guru yang sakit kemudian dia diminta mengajar. Sedangkan dia menyiapkan materinya, waktunya terbatas karena bukan jadwalnya,” ungkap Supomo, Rabu (9/9/2020).

Supomo mengaku belum mendapatkan info tentang penyebab terjadinya kesalahan hingga menjadi viral. Namun, waktu yang mepet diduga menjadi pemicunya.

Supomo menjelaskan, pada program ‘Belajar dari Rumah Bersama Guruku’ di SBOTV, materi belajaran disiapkan oleh masing-masing guru. Materi tersebut kemudian disalin di laptop dan ditayangkan saat proses belajar berlangsung.

Intinya, lanjut Supomo, seluruh materi tersebut diambil dari buku paket, sehingga dia memastikan tidak keluar dari buku tersebut.

Diketahui, lambang sila keempat Pancasila diubah dengan gambar banteng moncong putih milik PDI Perjuangan (PDIP), viral di media sosial. Tampilan kontroversial itu muncul dalam materi SD kelas 1 pada program ‘Belajar dari Rumah Bersama Guruku’ yang tayang 8 September di SBOTV Surabaya.

Tampilan tersebut kali pertama diunggah akun Twitter @candra_ds. Dalam unggahan tersebut @candra_ds juga membuat cuitan tentang gambar yang salah.

“Kesalahan sangat fatal pada materi program pembelajaran GURUku untuk kelas 1 SD disiarkan @sbotv pagi ini tgl 8 September 2020. Lambang sila 4 kepala banteng, tapi gambarnya lambang PDI-P,” cuitnya.

Cuitan @candra_ds itupun langsung mendapat respon cukup ramai. Mayoritas menyalahkan dan menyindir kesalahan tersebut. @bashfullllL misalnya membuat cuitan bernada sindiran “Jadi ‘Kerakyatan yang dipimpin megawati sukarno putri dalam permusyawaratan/perwakilan”, tulisnya.(di/why)

 

Editor: Dodik Wahyu