Desember 9, 2024

Vaksinasi Capai 42%, Gubernur Khofifah Minta Masyarakat Tetap Waspada

Jawa Timur (suararakyatjatim) – Berdasarkan data Gugus Tugas COVID-19 nasional pada Selasa 2 Maret 2021, sebanyak 16 kabupaten/kota di Jatim atau sebesar 42% telah masuk zona kuning. Ke 16 kab/kota tersebut yaitu Kab. Malang, Kab. Mojokerto, Kabupaten dan Kota Probolinggo, Kab. Bangkalan, Kab. Sumenep, Kab. Sampang, Kab. Pamekasan, Kab. Jember, Kab. Pasuruan, Kab. Bondowoso, Kab. Situbondo, Kab. Lumajang, Kab. Tulungagung, Kab. Bojonegoro, dan Kab. Lamongan.

Selain itu, pada saat yang bersamaan,  Jatim juga menduduki vaksinasi tertinggi di Indonesia. Dimana, berdasarkan data Kementrian Kesehatan RI per 2 Maret 2021, capaian vaksinasi di Jatim mencapai 510.027 orang , kemudian berturut diikuti Jawa Tengah 435.059 orang, Jawa Barat 300.410 orang dan DKI Jakarta 251.179.

Terkait hal ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku bersyukur atas capaian vaksinasi tertinggi yang dibarengi dengan makin bertambahnya zona kuning di Jatim. Menurutnya, ini merupakan wujud kerja keras dan gotong royong semua pihak baik pemerintah, masyarakat dan TNI/Polri.

Khofifah menambahkan, pihaknya juga mengapresiasi kedisiplinan masyarakat saat pelaksanaan PPKM 1 dan 2 serta PPKM Mikro periode pertama 9-22 Februari 2021 dan dilanjutkan sampai 8 Maret 2021. Penekanan penyebaran Covid-19 di Jatim merupakan wujud hasil yang baik dari penerapan PPKM maupun PPKM Mikro.

“Alhamdulillaah saat ini ada 16 Kabupaten/Kota di Jawa Timur atau 42% nya masuk ke dalam zona kuning. Sisanya sebanyak 22 Kabupaten/Kota masuk zona oranye, dan tidak ada yang masuk zona merah,” ungkap Gubernur Jatim yang akrab disapa Khofifah, di sela-sela kunjungan kerjanya pada acara sertijab Bupati Blitar, Rabu (3/3).

“Kita juga sangat bersyukur, capaian vaksinasi Jatim saat ini tertinggi. Ke depan kita berharap cakupannya akan semakin luas, utamanya bagi masyarakat yang termasuk prioritas bisa segera mendapatkan vaksinasi,” lanjutnya.

Terkait zonasi di Jatim, Khofifah menjelaskan, bahwa sebelum PPKM 1  dilaksanakan pada tanggal 2 Januari lalu, terdapat 8 daerah di Jawa Timur dengan zona merah. Status COVId-19 di Jatim juga mengalami penurunan yang signifikan bila dibandingkan dengan sebelum PPKM. Dimana, BOR Ruang Isolasi dan ICU COVID-19 sebelum PPKM mencapai 79% dan 72%. Saat ini BOR mengalami penurunan signifikan menjadi 37% untuk Ruang Isolasi dan 54% untuk ICU COVID-19.

“Tentu kita bersyukur dengan hasil yang baik ini. Akan tetapi zonasi ini bukan sebuah pencapaian. Zonasi adalah alat ukur apakah intervensi yang kita lakukan sudah berada di jalur yang benar,” tegas Khofifah kepada suararakyatjatim.com.

Untuk itu, Khofifah tetap mengingatkan agar masyarakat tidak lengah dan tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Dengan demikian, diharapkan kedepannya seluruh kabupaten/kota di Jatim bisa masuk zona hijau dan tidak ada yang kembali ke zona merah.

“Sekali lagi saya tegaskan zonasi ini bersifat sementara, karenanya kami harapkan semua elemen masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Ini penting, agar kita pandemi Covid-19 bisa segera berakhir,” tandas orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang ada, status COVID-19 di Jawa Timur pada Selasa 2 Maret 2021 pukul 16.00, terdapat 528 kasus konfirmasi sembuh dan 412 konfirmasi positif baru dengan jumlah pasien dirawat 3.340 orang dari total kumulatif 130.212 orang (2.56%). Angka kesembuhan di Provinsi Jawa Timur sebesar 90.39% (117.693 orang) dan angka kematian sebesar 7.05% (9.179 orang).(why)