April 19, 2024

Jelang Nataru, Anas Karno Pantau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Genteng

Surabaya(suararakyatjatim) – Jelang Natal dan Tahun Baru, sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan di pasaran. Dan salah satu yang menjadi perhatian utama adalah minyak goreng. Untuk minyak goreng kemasan maupun curah sama mengalami kenaikan.

Ini diketahui saat Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Anas Karno meninjau Pasar Genteng, Sabtu (27/11) siang.

Menurut Politisi PDIP ini tingginya harga minyak goreng curah di pasaran Kota Surabaya dipicu turunnya panen sawit semester kedua. Bila sebelumnya harga minyak goreng curah berada di kisaran Rp 11.000 hingga Rp 15.000 kini harga minyak goreng di pasaran mencapai Rp 20.000 perkilo gram.

Sebab itu dia mendorong Pemkot Surabaya khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan melakukan operasi pasar. Khususnya tersendiri untuk komoditi minyak goreng.

Selain itu dia juga meminta Pemkot melakukan pengawasan terhadap distributor minyak goreng bekerja sama dengan kepolisian.

“Melakukan pendataan berkala kebutuhan masyarakat kebutuhan minyak goreng sehingga dapat melakukan langkah antisipasi,” bebernya.

Kemudian Anas juga mendorong berkoordinasi dengan Bulog agar mendapatkan pasokan minyak.

“Momen Natal dan Tahun Baru adalah saat warga butuh. Belum lagi pergantian tahun. Nalar kita tidak berlebihan jika berpikiran demikian. Tugas Pemkot pemangku kebijakan dan semua memastikan bahwa jangan ada permainan harga sembako (minyak) model apa pun,” tegas Anas.

Anas lebih mendukung bagaimana ada upaya taktis dan rill mengatasi permasalahan ini. “Terutama di Surabaya. Agar warga tetap tenang dan nyaman. Kaget dengan kenaikan harga minyak dan panik seperti saat ini,” imbuh dia.

Liyong salah satu pedagang di Pasar Genteng menyampaikan jika kenaikan minyak goreng sudah terjadi satu bulan belakangan ini. “Rp 13 ribu naik jadi 20 ribu perliter,” ujarnya.

Akibat kenaikan harga minyak ini menurut dia menyebabkan turunnya laba serta omzet. “Konsumen kalau naik seribu saja mikir. Apalagi sekarang yang tinggi,” imbuhnya.

Terpisah David Sutanto pedagang lain juga senada soal adanya kenaikan harga minyak. Namun, kata dia tak ada penurunan untuk permintaan. “Malah sekarang kita hampir kehabisan. Ini stok terakhir. Kita minta sama pabrik belum dikirim juga,” imbuh dia.(why)