Oktober 5, 2024

Peringati HPN 2022, Tingkatkan Tali Silaturahmi Melalui Turnamen Catur Piala Ketua DPRD Surabaya

Surabaya, suararakyatjatim.com – Dalam rangka memeriahkan Hari Pers Nasional (HPN) 2022, Pokja Jurnalis Dewan Surabaya (Judes) dan Seksi Wartawan Surabaya PWI Jatim menggandeng Persatuan Olahraga Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kota Surabaya menggelar Turnamen Catur Piala DPRD Kota Surabaya. Turnamen berhadiah jutaan rupiah ini dilaksanakan di lobi Gedung DPRD, Sabtu (12/2/2022).

Turnamen cepat (15 menit) dengan tujuh babak ini diikuti kurang lebih 80 peserta dari internal DPRD Surabaya. Menariknya, anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Sukadar yang dikenal dekat dengan kalangan pers, ikut berkompetisi pada turnamen ini.

Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono mengapresiasi kolaborasi Pokja Judes- Percasi Surabaya menggelar turnamen catur ini. Kalau bisa kegiatan ini digelar rutin setiap tahun dengan hadiah lebih besar.

“Saya ucapkan banyak terima kasih kepada kawan media. Ini momentum yang sangat berharga bagi DPRD Surabaya karena tanpa kehadiran media bagaikan sayur tanpa garam, hambar,” ujar dia.

Awi, panggilan Adi Sutarwijono menuturkan, fungsi pers terhadap kinerja dewan adalah sebagai pelengkap dan penguat. Karena selantang-lantangnya anggota dewan berteriak tidak ada artinya tanpa kehadiran media. “Ini inisiasi Pak Buleks lomba catur digelar di gedung dewan. Tapi, ya ada mirip-miriplah karena ini tempat percaturan politik, “ungkpa dia.

Ketua Percasi Kota Surabaya, Budi Leksono mengatakan, selain untuk mengenalkan olahraga catur, turnamen ini juga sebagai bentuk silaturahmi penghuni Gedung Yos Sudarso.
“Sebelum ini saya berdiskusi dengan teman-teman media, bagaimana tali silaturahmi tetap terjaga. Akhirnya, muncullah ide menggelar turnamen catur ini,” ujar dia, Sabtu (12/2/2022)

Sebelumnya, awal Januari 2022 lalu, penghuni Gedung Yos Sudarso juga mengadakan lomba mancing di kawasan Kalanganyar, Sedati.
“Kegiatan bersama ini cukup positif dan sangat luar biasa. Protokol kesehatan tetap kita tegakkan,” ungkap dia yang juga Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya ini.

Buleks, panggilan Budi Leksono menegaskan, jika semua penghuni Gedung DPRD Kota Surabaya ini akur, tentu mereka akan kompak saling menjaga.

“Makanya, bermain catur itu asyik. Meski berada satu meja dan saling adu strategi, tapi tetap bisa ngobrol atau curhat. Hal ini akan meningkatkan tali silaturahmi,” tandas dia kepada suararakyatjatim.com

Kaitan dengan peringatan HPN 2022 ini, Buleks berharap anggota Pokja Judes yang sehari-hari meliput kegiatan di DPRD Kota Surabaya selalu bisa men yajikan berita-berita yang bisa dinikmati masyarakat.

Pada kesempatan itu, Buleks juga curhat soal kesulitan Percasi Surabaya yang kesulitan mencari bibit-bibit pecatur perempuan. Karena itu, Percasi Surabaya terus berupaya mengenalkan catur di kampung-kampung, warung kopi, kafe dan resto maupun hotel. Siapa tahu nantinya ditemukan atlet berbakat yang bisa dibina untuk membela Percasi Surabaya.

“Terus terang, Percasi Surabaya kesulitan atlet perempuan. Saya minta tolong kalau punya famili atau tetangga yang punya pecatur perempuan ber bakat, silakan dititipkan ke Percasi. Tidak usah bayar dan akan kita didik untuk menjadi atlet berprestasi. Sebab anak-anak makin cerdas jika otaknya diasah,” imbuh dia.

Namun semua itu, menurut Buleks, butuh dukungan dari orang tua. Terutama, bersedia mengantar anaknya saat latihan.

Sementara anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, Sukadar berharap kegiatan ini digelar rutin setiap tahun. Tidak hanya pada peringatan HPN saja, tapi jika ada waktu luang. “Sebab kegiatan yang positif ini akan lebih mendekatkan insan pers , ASN dan anggota legislatif,” ungkap dia.

Ketua Pokja Judes, Maulana, menambahkan, kegiatan ini untuk mempererat tali silaturahmi. ” Meski pandemi harus ada kegiatan. Dan catur cepat ini juga untuk meningkatkan imun. Karena semua bahagia,” kata dia.

Maulana yang juga Ketua Seksi Wartawan Surabaya PWI Jatim ini berharap, ke depan penghuni Gedung Yos Sudarso tetap kompak dan menjalin kebersamaan selalu peduli satu sama lain. “Catur itu olahraga yang banyak strategi dan tak ada adu fisik. Memang, fisik kelihatan diam, tapi otak terus bekerja menyusun strategi untuk mematikan lawan,” pungkas dia. (why)