Desember 9, 2024

Mahasiswa Muhammadiyah Minta Polda Jatim Usut Ucapan Bupati Sidoarjo Ciderai Umat Muslim

Surabaya, suararakyatjatim.com – Puluhan mahasiswa Muhammadiyah, Kabupaten Sidoarjo, Jumat (25/2/2022) sore, menggelar aksi didepan Mapolda Jatim. Dalam aksinya, puluhan mahasiswa ini meminta agar Bupati Sidoarjo, Mudlor, mempertanggung jawabkan ucapannya.

Selain melakukan orasi, para mahasiswa ini membawa berbagai spanduk maupun poster yang dibentangkan dengan berbagai tulisan yang diantaranya, ‘Bupati Ngawor’ ada juga yang bertuliskan ‘buktikan ada bunker senjata di sidoarjo’.

Mahasiswa menilai, bahwa apa yang disampaikan oleh bupati sangat menciderai umat muslim di sidoarjo. Sehingga mahasiswa ini meminta kepada Kapolda Jawa Timur untuk mengusut dan memeriksa bupati sidoarjo.

Mereka menilai ucapan bupati sidoarjo adalah hoax, yang menyatakan bahwa didalam masjid yang ada di Kecamatam Sedati terdapat bunker senjata.

Adit pemuda muhammadiyah sidoarjo menjelaskan, kami Pemuda Muhammadiyah Sidoarjo dalam hal ini bersama dengan IMM Sidoarjo ingin menyampaikan, bahwa apa yang telah disampaikan oleh Pak Bupati Sidoarjo tentang narasi radikalisme kami sepakat bahwa kami sama-sama melawan radikalisme kita sama-sama tidak sepakat dengan radikalisme dan kita sepakat bahwa NKRI adalah harga mati.

Tetapi di dalam narasi yang dibangun Bupati Sidoarjo yakni adanya Bungker senjata di salah satu masjid di wilayah Kecamatan Sedati itu adalah satu penyesatan informasi, bahwa bahasa itu adalah suatu kebohongan yang luar biasa karena setelah kita telusuri di masjid-masjid maupun setelah kita klarifikasi di Bakesbangpol Sidoarjo dan kajian dari data itu tidak benar adanya.

“Sehingga apa yang disampaikan Gus mudlor kita tindak lanjuti sebagai penyesatan pembohongan publik. Ini sudah menyebarkan informasi hoax yang harus kita sikapi dengan mengambil langkah hukum,” jelas Adit, pemuda muhammadiyah sidoarjo kepada suararakyatjatim.com,

Lebih jauh dijelaskan, kedua yang sudah sangat menyakitkan kami adalah pernyataan gus mudlor terkait berkembangnya radikalisme. Itu ada di dua tempat, yakni di masjid dan kampus.

“Pernyataan itu ada didalam video yang disampaikan Gus mudlor ini sungguh menjadi tuduhan yang luar biasa bagi kami umat Islam, karena masjid adalah simbol umat Islam tempat kita beribadah mestinya itu bisa dihormati kalaupun ada oknum dan sebagainya di dalam atau yang memanfaatkan itu harusnya dia yang ditindak bukan masjidnya yang disalahkan,” pungkasnya.(why)