Oktober 5, 2024

Ketua Komisi D DPRD Surabaya Desak Dispendik Segera Bagikan Seragam Gratis Siswa Miskin

suararakyatjatim.com – Komisi D DPRD Surabaya meminta kepada Dinas Pendidikan (Dispendik) segera membagikan seragam gratis untuk siswa dari Keluarga Miskin (Gamis).

Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Khusnul Khotimah menegaskan bahwa seragam sekolah gratis untuk siswa gamis telah disiapkan sesaat usai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) oleh Dispendik dan harus segera diberikan maksimal hingga akhir Agustus 2023.

“Jika kita bicara idealnya, usai proses PPDB (penerimaan peserta didik baru) selesai, maka seragamnya bisa diberikan kepada siswa tidak mampu. Makanya, kami minta akhir Agustus ini anak-anak sudah berseragam semua,” kata Khusnul, Kamis (10/8/2023).

Menurutnya, saat ini masing-masing sekolah sudah mulai memasukkan data siswa yang diterima di sekolah masing-masing. Sehingga, pihaknya mendorong Dispendik untuk mempercepat pembagian seragam bagi siswa-siswi dari gamis yang sudah tercatat di Pemkot Surabaya.

“Seragam gratis ini bagian dari hak siswa yang harus diterima dari keluarga miskin. Jangan sampai anak-anak ini menunggu terlalu lama, karena dikhawatirkan akan berdampak pada psikologi anak. Sebab tidak memakai seragam,” ujarnya.

Agar distribusi seragam ini bisa segera terlaksana, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini meminta Dispendik untuk melakukan koordinasi dengan dinas terkait pengadaan seragam yang melibatkan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah).

“Saya mengingatkan betul Dispendik Surabaya untuk berkoordinasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM, agar memastikan kualitas bahan seragam. Termasuk ukurannya,” tegas Ketua Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK) DPC PDI Perjuangan Surabaya ini.

Berdasarkan catatan Komisi D saat rapat beberapa waktu lalu dengan Dispendik Surabaya, Khusnul, mengungkapkan ada beberapa masalah yang harus diperhatikan dengan serius, yakni masalah ukuran seragam sekolah. Banyak siswa yang mengeluh ukurannya tidak sesuai dengan kondisi badan anak. Ada yang kekecilan, ada pula yang kebesaran.

“Sebaiknya, UMKM yang dilibatkan penyediakan seragam sekolah adalah UMKM yang berada disekitar sekolah, sebagai bentuk upaya penguatan program padat karya. Jadi program ini kemanfaatannya kembali ke masyarakat Surabaya,” terangnya.

Terkait anggaran seragam ini, tambah Khusnul, masuk dalam nomenklatur kegiatan personil.

“Untuk sekolah dasar total anggarannya sebesar Rp290 miliar, sedangkan sekolah menengah Rp150 miliar,” pungkasnya.(adv/why)