Oktober 5, 2024

Nomor Urut 4, Golkar Optimis Target Suara Meningkat dan Menangkan Hati Masyarakat

suararakyatjatim.com – KPU tetapkan nomor urut 17 partai politik peserta pemilu 2024. Sembilan partai politik mendapatkan nomor baru, sedangkan 8 partai politik parlemen memilih menggunakan nomor urut lama, sebagaimana pemily 2019. Nomor 4 adalah pilihan partai Golkar.

Ketua DPD partai Golkar Surabaya Arif Fathoni menyatakan, baginya nomor partai tidak dipermasalahkan dalam kontestasi pemilu 2024. Dirinya lebih menginginkan bagaimana partai dapat memenangkan hati masyarakat.

“Bagi kami nomor urut berapapun tidak menjadi masalah, tapi yang paling penting adalah bagaimana instrumen kader partai Golkar se kota Surabaya terus bergerak melakukan kerja-kerja politik kemanusiaan sehingga mampu memenangkan hati masyrakat”, tuturnya, Kamis (15/12/2022) sore.

Thoni melanjutkan, Golkar partai nasionalis religius. Yang dapat mengubah hati masyarakat adalah Allah SWT. Kader Golkar hatus kuatkan doa dan ikhtiar, agar pemilu 2024 masyarakat Surabaya hatinya tertambat dan memilih partai Golkar.

“Kita sebagai partai nasionalis religius tentu melaksanakan kerja- kerja politik kemanusiaan itu. Karena kita meyakini bahwa yang maha membolak balikkan hati masyarakat adalah Tuhan Yang Maha Esa”, katanya kepada suararakyatjatim.com,

Legeslator partai Golkar ini mengaskan, setiap kontestan pemilu ingin jumlah suara dan kursinya bertambah. Jika ingin negara ini dikelola dengan kasih sayang, pilih Golkar nomor 4 karena pemilu diadakan 14 Februari 2024. Ada dua nomor 4.

“Ya tentu semua kontestan pemilu, ingin setiap kali pemilu pasti menginginkan kenaikan suara dan kenaikan kursi. Paling enak pemilu dilaksanakan tahun 2024 yang bertepatan hari kasih sayang” katanya.

Thoni mangatakan, partai Golkar Surabaya akan menambah kursi di DPRD kota Surabaya. Karena bakal calon legeslatif banyak diisi kaum milenial dan profesonal.

” Banyak kaum muda yang mencalonkan diri di partai Golkar. Untuk itu saya yakin suara partai Golkar Surabaya akan meningkat”, pungkasnya.(why)